Saturday, December 10, 2011

~ Harga Sebuah Kehilangan ~


~ Harga Sebuah Kehilangan ~


Kehilangan adalah salah satu jalan kehidupan. Kita takkan merasa kehidupan tanpa merasa kehilangan. Ini adalah kata-kata dari seorang sahabat baik kepada saya di universiti suatu ketika dulu. Pada masa itu, saya tidak dapat menerima kebenaran kata-kata itu. Saya tidak dapat menerima hakikat yang kita manusia tidak dapat lari dari kehilangan dalam hidup. Ya, saya insan lemah dan naif. Kehilangan adalah sesuatu yang asing bagi diri saya. Saya tidak mampu untuk menanggung sakitnya kehilangan ketika itu. Saya belum cukup matang untuk mengharungi dugaan hidup....

 
************

Tapi, itu dulu. Itu sebelum saya mempelajari makna sebenar kehidupan. Itu sebelum saya merasa pahit manis kehidupan. Saya belum cukup ilmu dan pengalaman untuk menjadi lebih matang. Kini, saya tidak lagi lemah. Saya tidak lagi naif. Saya mengerti akan pentingnya kehilangan dalam kehidupan. Saya mengerti akan kepentingan rasa kehilangan dalam mematangkan akal fikiran. Saya mengerti akan pentingnya pengalaman kehilangan  dalam mengharungi cabaran hidup yang pelbagai. Ya, kita perlu merasa kehilangan untuk merasa kebahagiaan. Tanpa kehilangan, kita tidak akan merasa kebahagiaan yang sebenar. Tanpa kehilangan, kita tidak akan merasa nikmat hidup yang sempurna...

************
Baru-baru ini, saya telah merasa dua kehilangan. Tapi kehilangan yang kedua membuatkan saya benar-benar terpaku. Kelu. Perginya dia dari hidup saya, selama-lamanya. Ini bermakna, saya telah kehilangan satu-satunya lelaki yang sanggup berkorban nyawa dan segala-galanya untuk saya. Sampai mati pun, saya tidak akan dapat mencari lelaki seperti dia. Siapa saya pada hari ini, di mana kedudukan saya pada hari ini - adalah disebabkan dia. Kalau diberi seluruh isi dunia kepadanya, pun masih lagi tidak terbalas dengan apa yang telah diberikannya kepada saya. Saya merasa sungguh bertuah memiliki dia. Sungguh! Saya benar-benar bertuah. Tidak ada satu lelaki pun yang dapat menandingi kedudukan dia di hati saya....Ya, tidak ada...

**************
                      Kubayangkan butir air mata memenuhi pelupuk matamu
saat kau membacakan baris-baris kasih sayang
kepada buah hatimu
Kusapa, ada beberapa butir air mata menggantung di sukmaku
hendak menyeruak ke dunia menemani keharuanmu
Tak ada yang dapat kuucapkan hari ini
seperti hari kelmarin, aku hanya bisa membisu
cuba ku tulis beberapa kata ungkapan kehormatan
kepadamu yang kini duduk menyaksikan ilham Allah
merasuki tulang-tulang tuamu.
Aku merenung menggores bayangan butiran air matamu
yang terdorong keluar oleh kebahagiaan
aku berusaha menutupi jalan untuk air mataku
yang tak sanggup menahan keharuan
menuntut jalan keluar,
mungkin hendak berteman dengan air matamu